perspektif ekonomi syari'ah terhadap korupsi
Minggu, 24 November 2013
Jumat, 22 November 2013
akhlaq manusia
MANFAAT
DAN SUMBER AKHLAQ
Disusun Oleh:
Arsyad
Nim: 0130105002
Dosen pengampu:
H. Gilman Y.
Pary, Msi
FAKULTAS
SYARI'AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI AMBON
2013
Manfaat Dan Sumber Akhlak
I. Pendahuluan
Salah satu perilaku manusia di dunia ini adalah
perilaku baik dan buruk. Perilaku tersebut kadang dilakukan dengan segaja
ataupun dengan tidak sengaja dan sering atau selalu dilakukan. Dari kata sering
dan selalu mempunyai kata lain, menurut islam perbuatan yang selalu dilakukan
adalah alkhlak. Akhlaq adalah perbuatan manusia yang berulang-ulang dilakukan
dengan sengaja.
Akhlak juga memiliki istilah lain yaitu
etika, moral dan kesusilaan. Akhlak itu tersumber dari agama dan dari bukan
agama. Akhlak bagi manusia itu sangatlah penting, karena sifat seseorang itu
akan terlihat dri akhlaknya. Banyak manfaat yang didapat dari ilmu tentang
akhlak.
Akhlaq bentuk kata jama’ dari khuluq,
artinya peragai, tabiat, rasa malu, dan adat kebiasaan. Menurut pengertian
sehari-hari akhlaq disamakan budi pekerti, kesusilaan, sopan santun. Khalq
merupakan gambaran sifat batin manusia, sedangkan Akhlaq merupakan gambaran
bentuk lahir manusia, seperti raut wajah, body dan sebagainya. Dalam bahasa
yunani pengertian Khalq ini dipakai kata ethicos atau ethos, artinya adat
kebiasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan.
Perbuatan yang dimaksud diatas adalah
perbuatan baik dan buruk manusia. Sebagai contoh, Pada akhir-akhir ini banyak gelaja-gejala dekandensi moral,
terutama dikota-kota maupun desa pada sebagian masyarakat, seperti mencuri, menganiaya dan lain
sebgainya.
Martabat manusia suatu bangsa atau suku itu akan lebih ditentukan,
apakah Norma-norma akhlaq, tata kesopanan, kesusialaan itu masih tetap
dijunjung tinggi, dihormati atau masih diperhatikan. Runtuh dan tegaknya suatu
bangsa atau runtuhnya seorang disebabkan
karena faktor akhlaq tersebut kurang baik atau sempurna. Sehingga sangatlah
diperlukan yang disebut akhlaq, sebab Akhlak adalah perilaku atau perbuatan
manusia yang menjadi kebiasaan dalam keseharinnya.
Dalam pembangunan meliputih bidang spiritual dan materiil, jasmani
dan rohani harus dilaksanakan secara simbang. Thomas Jefferson mengatakan dalam
bahasa inggris: "material, abundance without character is the surest way
to the-struc-tion", artinya kekayaan materiil saja tanpa adanya pembinaan
karakter, merupakan cara kehancuran paling pasti.
Sejara tidak pernah mencacat adanyasuatu kehancuran, kemorosotan
moral yang tidak disusul dengan kehancuran politik dan ekonomi. Oleh sebab itu,
harus mengatasi kemorosotan moral,
karena jika tidak keadaan akan terus memburuk dan akan berakhir dengan
keruntuhan atau kehancuran hebat.[1]
Salah seorang penduduk mesir
pada tahun 1932, yaitu Achmad Syaudqi. pernah mengatakan dalam syairnya;
"ingatalah dalam diri manusia ada sengumpal darah. Apabila darah itu baik,
maka menjadi baik pula diri manusiaitu.
Dan sebaliknya jika segumpal darah itu rusak, maka menjadi rusaklah diri
manusia itu. Ketahuilah bahwa sengumpal darah itu adalah hati manusia".[2] Dengan demikian Ahkalq hendaklah selalu
menjadi landasan bagi kehidupan manusia. Sebab jika tidak, maka kehancuran menimpa,
baik diri sendiri atau generasi sekarang ini maupun generasi yang akan dating.
Dalam makalah ini penulis akan menguraikan
tentang Pengertian Akhlaq, Sumber Akhlaq, dan manfaat Akhlaq dan Dampak Akhlaq.
II. Pembahasan
A. Pengertian Akhlaq
Pengertian akhlak itu bermacam-macam pendapat. Akhlak pada umumnya menerangkan
tentang perilaku atau perbuatan manusia. Akhlak itu sangat penting bagi
manusia. Akhlak manusia itu ada dua, yaitu akhlak yng baik dan akhlak yang
buruk. Akhlak merupakan kehendak manusia dan sumber akhlaq pun bermacam-macam.
Pengertian
dalam bahasa yunani adalah Khalq dipakai kata ethicos atau ethos, yang berarti
adat kebiasaan, perasaan batin, keinginan hati untuk melakukan suatu perbuatan.
Ethos kemudian menjadi ethika, dalam bahasa arab akhlaq berarti religi, yaitu
mengikat Ada beberapa pengertian akhlaq yang dapat dikemukakan menurut para
ahli antara lain;
1. Ibnu Maskawih menerangkan yang artinya; khulud ialah
keadaan jiwa yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa
dipikirkan dan dipertimbangkan terlebih dahulu.[3]
2. For. DR. Achmad Ameen menerangkan yang
artinya; sebagian ulama menerangkan bahwa khuluq itu ialah kehendak yang
dibiasakan.
3. Ahmad Amin menerangkan bahwa “ ilmu akhlak
adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh seorang manusia kepada orang lain, menyatakan tujuan
yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan
untuk melakukan apa-apa yang harus diperbuat.
B. Sumber Akhlaq
1. Akhlak
bersumber dari agama
Secara umum akhlak yang bersumber dari
agama akan menyangkut dua hal penting, yaitu akhlak mrerupakan bukti dari
keyakinan seseorang kepada yang gaib dan sangsi dari masyarakat apabila
seseorang tidak melaksakan perbuatan sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam
agama.[4]
Dalam Islam akhlak bersumber pada al-Quran dan As-sunah. Al-Quran sebagai sumber utama dan pertama
bagi agama Islam mengandung bimbingan, petunjuk, penjelas, dan pembeda antara
yang hak dan yang bathil. Al-Quran juga sebagai sumber akhlak yang berkaitan
dengan hubungan antara manusia dengan manusia. As-sunah juga merupakan sumber
akhlak dalam Islam.[5]
Didalam alqur’an yang berkaitan tentang
akhlaq diterangkan didalam surah Asy Syu’ara ayat 137, yang berbunyi:
÷bÎ) !#x»yd wÎ) ß,è=äz tûüÏ9¨rF{$#
2. Akhlak bersumber bukan dari agama
Berlandaskan atas pemikiran manusia semata,
maka sumber akhlak dalam pandangan ini amatlah banyak. Dalam kehidupan
masyarakat sukar dilihat manakah sumber akhlak yang paling berpengaruh.akan
tetapi dari berbagai sumber akhlak yang bukan pada agama itu pada dasarnya
dapat dikelompokan menjadi dua yaitu insting dan pengalaman. Insting adalah semacam suara hati kecil.
Selain insting, pengalaman juga dikatakan sebagai sumber akhlak yang bukan
berasal dari agama.
C. Manfaat Akhlaq dan Dampak Akhlaq
1. Akhlak yang baik meningkatkan derajat
Akhlaq baik meningkatkan derajat manusia
sebagaimana dalam hadits, Dari Anas;
Nabi bersabda : Sesungguhnya seorang hamba mencapai derajat yang tinggi di hari
akhirat dan kedudukanya yang mulia karena Akhlak yang baik walaupun ia lemah
dalam ibada.[7]
2. Akhlak yang buruk menghapus amal
Akhlaq yang buruk menghapus amal baik
seseorang sebagai contoh, orang yang rajin melakukan shalat dengan kesetian
fikihnya, akan tetapi perangainya buruk. Hal seperti ini akan mendapat balasan
yang buruk sebabagimana dalam firman Allah menyebutkan bahwa;
×@÷uqsù ú,Íj#|ÁßJù=Ïj9 ÇÍÈ tûïÏ%©!$# öNèd `tã öNÍkÍEx|¹ tbqèd$y ÇÎÈ
Terjemahan: maka celakalah orang yang shalat, yaitu
orang yang lalai dalam shalatnya.[8]
Dari terjemahan diatas mempunyai maksud
bahwa, dalam Al – Qukur’an kecelekaan dan Neraka Wayl akan disiapkan untuk
orang yang melakukan shalat dengan riya da tidak mau menberikan pertolongan.
Kemudian dalam Hadits Riwayat Ibnu majah
menyatakan; Akhlak yang buruk merusaka amal sama seperti cuka merusak madu”[9] dan
dalam hadits ibnu majah menerangkan bahwa, ”Kedengkian memakan kebaikan seperti
api melalap kayu bakar ”[10]
III.
Penutup
1. Akhlaq merupakan adat kebiasaan atau
perilaku manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam arti lain, menurut para
ahli bahwa akhlaq artinya; khuluq, khulud ialah keadaan jiwa yang mendorong
manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa dipikirkan dan
dipertimbangkan terlebih dahulu.
2. Akhlaq berdasarkan Sumbernya ada dua antara
lain
-
Akhla berdasarkan sumber Agama.
-
Akhlaq bukan Sumber Agama.
3. Akhlaq berdasarkan Al- Qur’an dapat
memberikan derajat manusia yang lebih tinggi.
Sebagai manusia memang selalu berbuat
perbuatan baik dan buruk walaupn dikatakan makhluk sempurna, oleh sebab itu
tanamkan rasa keimanan (aqidah) dalam diri. Dengan keimanan manusia mampu
mengontrol akhlaqnya.
Daftar pustaka
Agama,Departemen. 2004. Al-Qur’an jus
Dan Terjemahannya 1 – 30. Surabaya: Mekar Surabaya.
Anas, Hadits Riwayat Tabrani Al – Tarhib 3: 404.
Anonim. 2009. Akhlaq Dalam Assunnah”,
http://islamwiki.blogspot.com -/2009/04/akhlak-dalam-sunnah.html 18
November 2013
Bihar. Al - Anwar 73:297.
Syafi’I, Imam. 2006. Hadits Riwayat Ibnu Majah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Maskawih, Ibnu. 1991. Tahzib Al Akhlaq. Jakarta: Al –
ikhlas.
Mustofa, 1997. Akhlak
tasawuf. Bandung : pustaka setia.
Nasir, H. Salihin. 1991. Tinjauan Akhlaq, cet. Ke 1. Surabaya:
Al – Ikhlas.
[1]
Drs. H. Salihin A. Nasir, Tinjauan Akhlaq,cet. Ke 1, (Surabaya: Al – Ikhlas
1991), hlm. 11.
[2] Drs. H. Salihin A. Nasir,
Log. CIt, hlm. 12 – 13.
[3]
Ibnu Maskawih, Tahzib Al
Akhlaq, (Jakarta: 1991), hlm. 31.
[5]
Anonim, Akhlaq Dalam
Assunnah”, http://islamwiki.blogspot.com/2009/04/akhlak-dalam-sunnah.html 18 November 2013
[6]
Departemen Agama, Al-Qur’an
jus Dan Terjemahannya 1 – 30, (Surabaya: Mekar Surabaya 2004), hlm. 523
[7]
Anas, Hadits Riwayat Tabrani
Al – Tarhib, 3: 404
[8]
Departemen Agama, Op.
Cit. 1 – 30,
Langganan:
Postingan (Atom)